Dikabarkan, pada saat itu memang terjadi badai kencang dengan intensitas petir yang cukup tinggi. Sehingga `amukan` petir menyambar bangunan data center yang berlokasi di wilayah Saint-Ghislain tersebut.
Menurut yang dilaporkan laman Telegraph, Kamis (20/8/2015), Google yang kini sudah menjadi anak perusahaan Alphabet gagal melakukan restorasi data akibat peristiwa itu.
Setelah diusut, Google mengungkap bahwa sekitar lima persen dari data yang berada di zona Google Compute Engine, platform cloud computing Google hilang dan tidak bisa dikembalikan lagi.
Petir yang menyambar data center Google di Belgia ini membuat Google `kewalahan` karena kehilangan data virtual |
"Ini pertama kalinya kami harus kehilangan data dalam angka yang terbilang cukup banyak sejauh ini. Sebelumnya, kami tidak pernah mengalami hal seperti ini. Kalau pun kehilangan data, kami selalu bisa melakukan proses recovery data tanpa adanya hambatan," kata juru bicara Google Belgia yang tidak disebutkan namanya ini.
Kendati begitu, Google menjelaksan bahwa pihaknya sedang mencoba melakukan proses upgrading penyimpanan data agar tidak mengalami peristiwa `power failures` semacam ini.
Google Compute Engine merupakan sebuah `mesin virtual` dibawah naungan platform cloud computing Google yang dimana kerap digunakan banyak perusahaan untuk menjalankan fitur desktop virtual.
Sementara untuk lini bisnis lainnya yang berhubungan dengan riset dan investasi seperti Calico, Nest, Fiber, Google Ventures, Google Capital, dan proyek inkubator Google X akan dikelola langsung oleh Alphabet.
ice post and articles, thanks for sharing
BalasHapusVimax Asli
Vimax Asli Canada
Pembesar Penis Alami
obat pembesar penis
obat perangsang wanita
obat kuat pria
sex toys
boneka full body
alat bantu sex
selaput dara buatan
obat pelangsing alami